Menyongsong tahun 2045, saat seratus tahun Indonesia merdeka, Indonesia seharusnya dalam posisi betul betul siap menjadi negara yang sanggup bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Tentu yang disiapkan pertama kali adalah sumber daya insani (SDI). Untuk menyiapkan sumber daya insani yang tangguh, maka harus dimulai dari pendidikan yang ada di lingkungan rumah. Namun demikian, konsep pendidikan yang di sekolah dan di masyarakat harus bersinergi dan fokus pada kualitas SDI.
Rumah dalam hal ini adalah orang tua merupakan sekolah pertama dan utama bagi anak. Sikap dan tingkah laku anak, pola pertama dibentuk dari rumah. Di era yang serba permisif ini, maka nilai-nilai moral harus dijadikan pengikat yang kuat agar generasi ke depan tidak salah arah. Ada dua konsep utama yang harus dilakukan oleh orang tua di rumah dan guru di sekolah yaitu rasa takut kepada Allah dengan keteladanan yang bagus (taqwa) dan komunikasi yang sehat.
Allah mengingatkan kepada orang tua agar menyiapkan generasi yang kuat dan tangguh. Bahkan kita sebagai orang tua harus merasa hawatir jika meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah dalam bidang ekonomi, pendidikan, pengetahuan, perilaku, lebih-lebih lemah dalam iman. tentu ini akan merugikan anak, oran tua, masyarakat, dan dalam skala besar menjadi hambatan untuk kesiapan dalam membangun generasi suatu bangsa.
“Maka hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang tepat.” Surat An-Nisa ayat 9 ini cukup bagi kita untuk segera dimaknai secara tepat dan dilaksanakan secara cepat. Bahwa Keteladanan dan komunikasi menjadi pola asuh yang harus dijadikan standar dalam menyiapkan generasi emas memasuki tahun 2045.
Drs. Najib Sulhan, MA