Menulis Berita

Berita mempunyai banyak pengertian. Baik secara etimologi / bahasa, maupun secara istilah. Namun demikian, tetap mengaah pada satu hal, yaitu penyampaian informasi kepada orang lain.

Menurut Depatemen Pendidikan RI, “berita” mempunyai arti sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. “Berita” juga disamakan maknanya dengan khabar dan informasi resmi, yang berarti penerangan, keterangan, atau pemberitahuan.

Dengan beberapa pengertian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa berita merupakan laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa actual yang menarik perhatian orang banyak baik yang berbentuk fakta atau opini yang dianggap penting dan telah diteliti secara cermat, sehingga berguna bagi masyaakat luas.

  1. Syarat Berita
  • Faktual (Fakta)

Berita yang factual artinya berita yang didasarkan fakta di lapangan. Berita yang ditulis betul-betul terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, seorang jurnalis dalam melaporkan peristiwa sesuai dengan fakta, bukan dibuat-buat sendiri supaya menarik.

  • Aktual (Masih baru)

Berita yang actual artinya berita yang masih hangat, masih baru. Dengan kata lain, seorang jurnalis dalam meliput berita dan memuat dalam sebuah media harus dilakukan secepatnya karena jika terlambat maka berita itu sudah dianggap basi dan sudah tidak lagi bernilai berita.

  • Akurat (Ketepatan)

Berita  yang  ditulis oleh seorang watawan dalam media tidak boleh menyimpang dari kenyataan yang sebenarnya. Dengan kata lain, berita yang ditulis harus benar, apa adanya, dipercaya, dan tidak keliu penulisannya atau pengucapannya.

  • Autentik (Data & Fakta)

Berita yang ditulis harus dapat dipertanggungjawabkan. Berita yang ditulis dilengkapi dengan data dan fakta.

  • Tersusun Rapi

Seorang jurnalis dalam menulis berita harus tersusun secara rapi. Hal ini untuk memudahkan pembaca memahami isi berita. Berita yang diturunkan di media masa, majalah, bulletin, dan lainnya sudah mempunyai aturan yang standar. Untuk itu seorang jurnalis memperhatikan aturan-aturan penulisan yang ada. Kalaulah ingin membuat pola kreativitas tersendiri, maka tidak boleh meninggalkan aturan yang sudah ada.

  • Menarik

Berita yang disajikan oleh jurnalis harus menarik. Ada sesuatu yang ingin diketahui oleh pembaca. Menariknya berita dapat dimulai dari cara membuat judul. Apakah judul yang ditulis itu menyebabkan orang ingin membaca atau tidak. Jika judulnya tidak menarik maka akan dilewati oleh pembaca. Bisa juga ada peristiwa yang aneh yang belum penah ditemukan, atau juga mungkin karena ada yang lucu.

2. Konstruksi Berita

  • Headline (Judul Berita)

Headline adalah judul berita yang ditulis dan merupakan initi sari dari berita tersebut. Headlinedibuat dalam bentuk kalimat pendek yang cukup mewakili pokok peristiwa yang sedang diberitakan. Headline ini sangat mempengaruhi pembacanya. Untuk itulah headline ditulis yang sebaik mungkin, baik dari diksi (pilihan katanya) maupun bentuk tulisannya, sehingga memotivasi masyarakat untuk membacanya.

  • Lead (Teras Berita)

Lead (teras berita) merupakan sari dari berita itu. Selaku sari dari berita, maka lead merupakan laporan singkat yang bersifat klimaks dari peristiwa yang dilaporkannya. Untuk memenuhi rasa ingin tahu pembacanya secara cepat, lead disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjawab pertanyaan hakiki yang selalu timbul dari hati nurani

Lead (teras berita) mempunyai rumus tetentu, yaitu 5W dan 1H. Artinya,   5W  (What,  Who, When,  Where,  Why). Adapun  1H adalah How.

Untuk lebih memperjelas pengertian di atas, maka perlu dipetegas bahwa teras berita harus mempu menjawab pertanyaan what/apa, who/siapa, when/kapan, where/di mana, why/mengapa, dan how/bagaimana. Jika berita itu sudah menjawab pertanyaan di atas, sesungguhnya itu bagian yang disebut lead (teras berita).

Contoh lead (teras berita)

Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat melaporkan aktivitasnya selama berada di lokasi bencana di Nabgroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumut, kepada ‘Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Alam NAD dan Sumut DPR RI’, Kami (10/3). Ketua PMI Mar’ie Muhammad memaparkan ada tiga tahapan operasi kemanusiaan mulai tahap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. (Republika, 12 Maret 2005)

5W
        
What                     = melaporkan aktivitas

Who                      = Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat

When                    = 10 Maret 2005

Where                   = lokasi Bencana NAD dan Sumut

Why                       = operasi kemanusiaan

1 H  
       
How                       = ada tiga tahapan operasi kemanusiaan mulai tahap

darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

  • Body (Tubuh atau Kelengkapan Berita)

Bagian ketiga dalam konstruksi berita adalah body. Bagian ini sering disebut dengan “sisa berita”. Dikatakan demikian karena pada bagian ini hanya menjelaskan hal-hal yang kurang penting. Bagian ini memuat keterangan secara rinci yang dapat memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam lead. Sedangkan lead (teras berita) sudah memuat seluruh unsure yang penting dalam berita.

Facebook
Twitter
Email
Print

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *