Temanku Rio

Oleh: Wahyu Dewi

Wahyu

Pagi itu sangat cerah, angin semilir dan awan putih bersemu biru menghiasi hari itu, udara sangat sejuk, sehingga saya pun menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi ruang paru-paru. Senang sekali rasanya bersekolah di sekolah ini.

Tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara berdebam, “Gubrak, bluk”. Saya segera menoleh ke suara itu berasal, yang ternyata dari suara pintu mobil ditutup. Keluarlah sesosok yang sangat terkenal di sekolah ini

“Uugh”, lenguh saya. “Ternyata Rio yang membawa sendiri mobil besar dan berwarna merah itu”.

Dengan tetap memakai kacamata hitamnya, dia melihat ke arah saya. “Haiii Nadine… G-day Nadine…hari yang cerah, ehh”, sapanya

Saya hanya tersenyum nyengir, Rio merupakan cowok yang terkenal pembual dan sering berkata tidak jujur. Rio duduk di kelas VII, tetapi saya tidak terlalu dekat dengan Rio, saya cenderung menghindarinya karena dia sering membuat keributan dengan teriakan-teriakan kesakitan dan setelah semua orang mendatanginya, dia hanya nyengir dan berkata “Lho siapa yang teriak?”, ujarnya tanpa rasa bersalah.

Sudah berapa orang yang dikerjai oleh kenakalan Rio, tidak terhitung, begitu juga dengan Bapak Ibu Guru. Sudah berapa kali Rio membohongi beliau dengan teriakan bohongnya. Sampai-sampai ada salah satu guru yang menasehatinya dengan berkata “Hati-hati dengan perkataanmu Rio, bisa menjadi doa itu”, ujar Bapak Guru Agama Islam. Naudzubillah mindzalik, jangan sampai terjadi, tetapi Rio tetap Rio yang tidak mendengarkan kata-kata nasehat dari orang di sekitarnya.

“Assalamualaikum Nadine. Hallo”, sapa Sofi membuyarkan lamunanku. “Bagaimana, sudah selesai PR Bahasa Inggrisnya?”, tanya Sofi.

“Waalaikumsalam Sof”, sahut saya “Alhamdulillah sudah”, sahut saya lagi dengan ceria.

“Yuk kita langsung masuk kelas”, ajak Sofi

“Mari Sof”, sahut saya

Sampai di kelas terdengar bunyi bel sekolah bordering, tanda sudah masuk.

Lalu kami semua membaca Ikrar dengan setulus hati, dan setelah itu kami menunaikan Ibadah Sholat Dhuha bersama-sama.

Setelah selesai Sholat Dhuha, tiba-tiba kami dikagetkan oleh teriakan Rio.

“Tolong-tolong…….tolong sayaaaa”, teriaknya

Tergopah-gopah kami semua menghampiri Rio yang sudah di dalam kelasnya.

Dan astaga, ternyata dia hanya duduk-duduk didalam kelasnya.

Semua orang memarahinya, para guru hanya bisa mengelus dada, tanda prihatin, kok bisa-bisanya Rio bertindak seperti itu, yang mengagetkan kami semua.

Segera Rio di ingatkan oleh para Guru, dan dia terlihat tidak bersalah sama sekali.

Kami semua sebal dibuatnya, akhirnya kami semua sepakat kalau Rio berteriak-teriak lagi, kami tidak akan menghampirinya.

Dan benar saja pada waktu mata pejalaran terakhir Rio kembali berteriak meminta tolong, suaranya terdengar keras dan memilukan, dan terjadi berulang-ulang.
Tetapi karena semua sepakat untuk tidak menghampiri, dan suara teriakannya bertambah keras. Dan segera Bapak Guru Agama Islam datang menghampiri.

Ternyata kepala Rio berdarah-darah karena tertancap benda tumpul.

Segera Rio diberikan pertolongan pertama di ruang UKS, kami semua melihatnya dengan perasaan campur aduk.

Segera setelah mendapat pertolongan pertama teriakannya mereda.

Rio dibawa ke ruang guru, dan orangtua Rio pun ditelepon untuk datang ke sekolah.

Di dalam ruang guru, para guru menanyakan masalah apa yang sedang dihadapi Rio.

Dan ternyata Rio bersikap demikian hanya karna ingin diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, karena Ibu Rio sedang mengandung adik Rio.

Kami semua dibuat geleng-geleng kepala, ternyata hanya iri, Rio bisa bertindak yang merugikan dirinya dan orang lain. Sungguh diluar batas kewajaran.

Segera Rio diberikan wejangan, dan Rio pun meminta maaf pada guru, orangtua, dan pada kami semua.
Rio berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Seminggu setelah kejadian itu Rio menjadi pribadi yang ceria, gemar membantu, ramah, dan tentunya tidak berteriak-teriak lagi.

Memang selayaknya kita tidak boleh bertindak seperti Rio, sebagai makhluk ciptaan Allah, kita harus kuat dan selalu berfikir jernih, dan tidak merugikan orang lain. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin

Facebook
Twitter
Email
Print

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *