Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, Jika kamu berpegang teguh padanya, maka tidak akan pernah tersesat selamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadits.” Begitu juga seorang ulama besar Mohammad Iqbal pernah berkata,” Ambillah inspirasi dari Al-Qur’an, Jika kamu berhenti mengambil inspirasi dari Al-Qur’an, maka akan digilas oleh zaman.”
Al-Qur’an merupakan kitabullah yang kebenarannya mutlak dan tak terbantahkan. Segala konsep kehidupan manusia, masa lalu, saat ini, dan akan datang, tergambar jelas di dalam Al-Qur’an. Masa lalu sebagai bentuk pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran. Sementara saat ini manusia menyiapkan diri untuk kehidupan yang kekal, sedangkan masa akan datang merupakan masa saat manusia menerima konsekwensi dari apa yang telah dilakukan saat ini dan inilah kehidupan abadi.
“Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kalian memperhatikan apa yang direncanakan untuk esok hari dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Surat Al Hashr ini mengisyaratkan bahwa perlu ada perencanaan hari esok. Jika tidak ingin menyesal, tidak ingin gagal, maka semua arahan sudah ada di dalam Al-Qur’an. Kembalilah pada konsep yang ada di dalam Al-Qur’an. Untuk itu memotivasi anak cinta al-Quran menjadi mutlak diperlukan, bukan sekedar membaca, tetapi memahami. Perlu sinergi antara sekolah dengan rumah.
Semua konsep pola pengasuhan anak, proses pembelajaran, tahapan materi dan apapun yang dibutuhkan dalam setiap aktivitas, Allah telah memberikian informasi yang diabadikan dalam Al-Qur’an. terkadang kita merasa bangga jika konsep yang kita kembangkan itu muncul dari luar negeri. Sementara sumber utama semua konsep terinspirasi oleh Al-Qur’an. Mengapa kita tidak mengkaji isi Al-Quran dalam memenuhi kebutuhan hidup ini. Sekali lagi konsep karakter yang dikembangkan saat ini, sesungguhnya adalah konsep Al-Quran. Kita perlu membumikan Al Quran dalam segala aktivitas kehidupan, pasti akan diliputi keberkahan. termasuk dalam merencanakan generasi emas, generasi 2045.
Drs. Najib Sulhan, MA